Hukum Kekekalan Massa
Pada awal abad ke 17, seorang ilmuwan dari Rusia bernama Mikhail Lomonosov mempublikasikan hasil penemuannya mengenai kekekalan massa. Kemudian, pada tahun 1789, seorang ahli kimia Prancis bernama Antoune Laurent Lavoisier mengemukakan kembali teori tersebut dan berhasil memformulasikannya. Karena itulah, hukum kekekalan massa dikenal juga sebagai hukum Lomonosov-Lavoisier
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida. Dalam pengertiannya, hukum ini adalah suatu hukum yang menyatakan massa dari suatu sistem tertutup akan konstan meskipun terjadi berbagai macam proses di dalam sistem tersebut (dalam sistem tertutup massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan).
Secara matematis, hukum kekekalan massa dapat ditulisakan sebagai berikut :
Hukum Kekekalan Momentum
Konsep momentum memiliki peranan penting dalam fisika, hukum kekekalan momentum menjelaskan bahwa jika dua buah benda bertumbukan maka besar penurunan momentum pada salah satu benda akan bernilai sama dengan besar peningkatan momentum pada benda lainnya. Ini berarti, total momentum sistem benda sebelum tumbukan selalu sama dengan total momentum sistem benda setelah tumbukan.
Hukum kekekalan momentum ternyata berlaku pada semua sistem yang terdiri atas dua benda ataupun lebih yang berinteraksi satu sama lain. Hal ini berlaku selama tidak ada gaya dari luar sistem atau resultan gaya dari luar sistem sama dengan nol. Kendati demikian, hukum ini tidak berlaku pada gerak balok di atas permukaan yang kasar dan pada gerak mobil yang dipercepat atau diperlambat.
Secara matematis, hukum kekekalan momentum dapat ditulisakan sebagai berikut :
m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2 v2
keterangan :
m1 adalah massa benda 1
m2 adalah massa benda 2
v1 adalah kecepatan benda 1 sebelum tumbukan
v2 adalah kecepatan benda 2 sebelum tumbukan
v1 ‘ adalah kecepatan benda 1 setelah tumbukan
v2 ‘ adalah kecepatan benda 2 setelah tumbukan
Komentar
Posting Komentar